World Tourism Day

>> Tuesday, September 27, 2011

Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day tahun 2011 dirayakan tepat pada hari ini tanggal 27 September di seluruh dunia. Karena itulah saya akan memposting tema yang sama untuk kali ini.
Pada hari ini empat puluh satu tahun yang lalu, yaitu tahun 1970, International Union of Official Travel Organisations (IUOTO), sebuah NGO internasional di bidang kepariwisataan, mengadakan Special General Assembly Meeting di Mexico City. Pertemuan ini menghasilkan Statutes Of The World Tourism Organization. Dan sejak saat itulah IUOTO resmi menjadi WTO (World Tourism Organization).
Perayaan World Tourism Day (WTD) sendiri dilakukan setiap tahun sejak 1980. Gagasan untuk merayakan WTD muncul pada 3rd session UNWTO General Assembly di Torremolinos, Spanyol pada September 1979. Tanggal perayaan ditetapkan 27 September bertepatan dengan hari lahirnya UNWTO. Perayaan ini dinilai penting sebagai momentum untuk mendorong berkembangnya kesadaran masyarakat internasional mengenai pentingnya peran pariwisata serta nilai-nilai sosial, kultural, politik, maupun ekonominya.
Untuk tahun 2011 ini penyelenggaraan WTD diadakan di Mesir, tepatnya kota Aswan, sebuah kota di pinggiran Sungai Nil, arah selatan Kairo. Sebenarnya menurut rencana, negara yang akan bertindak sebagai penyelenggara WTD 2011 adalah Yaman (berdasarkan hasil pertemuan 18th session General Assembly di Astana, Kazakhstan, tahun 2009). Namun melihat situasi di Yaman saat ini, maka Executive Council UNWTO memutuskan menerima tawaran Mesir untuk menggantikan Yaman sebagai penyelenggara.
Dipilihnya Mesir sebagai penyelenggara WTD 2011 dinilai sangat pantas dan sesuai. Negara ini memiliki berbagai situs warisan budaya dunia paling terkemuka dan merupakan destinasi wisata utama dunia.

WTD tahun ini sendiri mengambil tema “Tourism – Linking Cultures”. Travelling atau bepergian telah menjadi cara manusia untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain baik dari segi sosial maupun budaya. Telah menjadi sifat dasar kepariwisataan (tourism) untuk menghubungkan beragam kebudayaan, mendorong terjadinya dialog dan pertukaran yang menjadi prasyarat bagi terciptanya kesepahaman, respek, dan toleransi yang akhirnya akan membawa kita pada perdamaian.
Beragam kegiatan menyambut WTD telah dilakukan oleh UNWTO. Di antaranya adalah photo competition dan tweet competition sesuai tema WTD tahun ini. Foto-foto yang memenangi lomba ini dapat dilihat di situs resmi WTD , dan akan ditampilkan pula pada photo exhibition di Aswan, Mesir hari ini. Untuk tweet competition, panitia telah memilih lima tweet yang paling merefleksikan tema “tourism – linking cultures” dari ratusan yang masuk. Kelima tweet tersebut akan terpampang di seluruh materi promosi WTD tahun 2011.
Perayaan WTD hari ini akan dipusatkan di Mรถvenpick Resort Aswan yang menurut jadwal akan berlangsung sejak pukul 09.00 waktu setempat hingga pukul 15.00. Ada enam panelis yang akan berbicara pada diskusi hari ini di antaranya adalah Sekretaris Jenderal UNWTO, Taleb Rifai, dan mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, I Gde Ardika. Masalah yang akan dibahas atau diperdebatkan adalah yang pertama mengenai implikasi global atas interaksi yang konstan dan bertumbuh di antara negara-negara di dunia dan masyarakatnya yang dipicu oleh kegiatan kepariwisataan terutama hubungannya dengan perdamaian. Masalah yang kedua adalah mengenai cara-cara praktis di mana semua stakeholders, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga traveller itu sendiri bisa memaksimalkan kontribusi pariwisata bagi perdamaian.
Perayaan WTD di tahun berikutnya menurut rencana akan diselenggarakan di wilayah Eropa untuk tahun 2012 dan wilayah Asia Selatan untuk tahun 2013. Sedangkan negara mana saja yang akan menjadi tuan rumah belum diputuskan. Mengenai tema yang akan diusung, dengan mempertimbangkan bahwa PBB akan merayakan “International Year of Sustainable Energy for All” dan “International Year of Cooperatives” pada tahun 2012 serta “International Year of Water Cooperation” pada 2013, maka Executive Council UNWTO merekomendasikan tema WTD 2012 “Tourism and Sustainable Energy – Powering Sustainable Development” dan 2013 “Tourism and Water – Protecting Our Common Future” kepada 19th General Assembly yang akan diselenggarakan pada 8 hingga 14 Oktober 2011 mendatang di Gyeongju, Korea Selatan.
Semoga saja momentum perayaan World Tourism Day ini benar-benar bisa meningkatkan kesadaran banyak pihak mengenai pentingnya sektor pariwisata serta perannya dalam menjawab tantangan-tantangan global seperti yang diuraikan dalam delapan poin Millennium Development Goals (MDGs).
Selamat Hari Pariwisata Dunia! :)

**dari berbagai sumber.

Read more...

Alat Transportasi Paling Mengasyikkan

>> Friday, March 04, 2011

Tiba-tiba saja saya ingat pada beragam jenis alat transportasi yang pernah saya tumpangi untuk perjalanan jarak jauh. Mulai dari transportasi darat, laut, maupun udara. Teringat juga berbagai kenyamanan dan ketidaknyamanan yang saya rasakan pada masing-masing moda transportasi itu.

Tulisan saya berikut ini merupakan pendapat pribadi saya tentang alat-alat transportasi tersebut.



Yang pertama adalah pesawat terbang. Kenyamanan yang saya peroleh dari alat transportasi ini adalah waktu tempuhnya yang jauh lebih singkat daripada moda transportasi yang lain. Saya rasa banyak yang sepakat dengan saya dalam hal ini :) . Tapi dari segi keasyikan menikmati perjalanan, pesawat terbang sama sekali tidak berada di urutan atas. Berada dalam pesawat cenderung terasa membosankan. Berdasarkan pengalaman saya selama ini yang cuma numpang kelas ekonomi, hiburan di dalam pesawat hanya sebatas dengerin musik, nonton video, baca majalah, ngemil (bisa disebut hiburan gak sih? Yah, at least ada kegiatan buat mulut :| ), atau lihat pemandangan di bawah, itupun kalau pas terbang siang dengan cuaca cerah dan beruntung masih kebagian seat deket jendela. Lha kalau seat-nya di tengah, yewww mati gaya!

Alat transportasi kedua yang pernah saya tumpangi adalah kapal ferri. Hmm..insufficient sih buat ngukur tingkat kenyamanannya bagi saya tuh sampai seberapa, mengingat satu-satunya pengalaman saya naik kapal hanyalah penyeberangan singkat di Selat Bali waktu karya wisata jaman SMP dulu :D . Karena itu merupakan hal baru bagi saya dan jarak tempuhnya juga singkat, jadi saya cukup bisa menikmati pemandangan air laut yang terbelah di bawah kapal :| . Saya juga tidak mengalami keluhan kesehatan apapun, baik mual maupun pusing. Tapi kalau untuk jarak yang lebih jauh yang memakan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari, hmmm...gak tau ya... Mungkin saya akan bosen berat dan mungkin juga muntah-muntah :D (kecuali kapal pesiar kali ya :p ).

Yang selanjutnya adalah kereta api. Saya dapat menikmati perjalanan dengan kereta api baik perjalanan siang maupun malam. Saat jalan siang hari saya bisa menikmati  pemandangan sepanjang perjalanan, mulai dari kota, perkampungan, hingga hamparan persawahan. Itu adalah hal yang mengasyikkan bagi saya. Demikian juga saat malam hari. Berada di dalam kereta saat malam hari memberikan suasana yang unik. Saya juga suka sekali saat kereta api memasuki stasiun demi stasiun, rasanya seperti "menemukan peradaban" :D . Bagi yang sering naik kereta pada malam hari pastinya paham betul maksud saya ini, hehehe... Hal yang mengganggu saya untuk menggunakan moda transportasi ini adalah kecelakaan yang kadang terjadi, baik akibat kelalaian manusia maupun kondisi sebagian rel yang mengkhawatirkan.

Selanjutnya adalah kendaraan roda empat. Bagi saya, mobil adalah moda transportasi yang paling mengasyikkan. Berbeda dengan kereta api yang jalur dan jalannya udah di-set, menempuh perjalanan dengan mobil jauh lebih menyenangkan karena ada traffic lights (I mean it!), warung maupun restoran, rest area, bahkan kue jajanan di pinggir jalan. Melakukan perjalanan dengan mobil menciptakan interaksi yang lebih intens dengan orang-orang di sepanjang jalan, kita bisa menentukan sendiri jalur mana yang akan kita tempuh, mampir di tempat-tempat yang kita inginkan, membuat kita jadi bisa menikmati dan mengamati suasana perjalanan dengan lebih seksama. So much fun, isn't it? Yaa...kecuali kalau tiba-tiba mogok. Tapi alhamdulillah saya belum pernah mengalaminya :) .
Dan yang terakhir adalah bus. Saya pun minim pengalaman dengan alat transportasi yang satu ini. Satu-satunya hanya saat karya wisata waktu SMP seperti yang sudah saya ceritakan tadi. Saya agak enggan naik bus untuk perjalanan jauh. Bagi saya hal wajib saat naik bus adalah dapet seat paling depan! Ini berdasarkan pengalaman saya yang satu-satunya itu tadi. Jadi gini ceritanya. Waktu itu saya dan kedua teman saya berhasil merebut seat tepat di belakang sopir (yeah! We ruled!). Sepanjang perjalanan, mata bisa leluasa melihat pemandangan, posisi duduk juga nyaman. Tapi begitu ada salah satu teman saya yang duduk di tengah muntah-muntah, saya diminta guru saya untuk tukar seat sementara dengannya. Jadilah saya pindah duduk di tengah. Sumpedeh! Belum ada setengah jam saya udah ngerasa pusing dan mual. Gimana nggak, di dalam bus yang melaju belak-belok, pelan-cepet, pandangan mata terbatas 50 cm ngeliatin punggung kursi di depan kita. Itu rasanya seperti berada di dalam kotak tertutup. Apalagi kaca jendelanya agak ke atas. Alhasil saya segera minta seat saya kembali :D .

Dari kelima alat transportasi yang pernah saya jajal itu, bagi saya yang memberikan kenyamanan tertinggi --terlepas dari jenis moda transportasi darat, laut, atau udara-- adalah pesawat terbang, disusul kereta api, kapal laut, mobil, dan bus. Sedangkan yang paling mengasyikkan adalah mobil :D karena memberikan lebih banyak pengalaman sepanjang perjalanan, baru setelah itu kereta api, bus, pesawat terbang, dan kapal laut. Tapi tentu saja semua itu tidak lepas dari berbagai faktor, seberapa jauh jarak yang akan kita tempuh, kondisi jalan, cuaca, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Bagaimana dengan anda? :)

**Gambar diambil dari sini.

Read more...

Kisah di Lereng Lawu

>> Wednesday, May 12, 2010

Ceritanya hari Senin kemarin aku sama beberapa temen kantor mau pergi melayat ke rumah mertua rekan sekantor. Rumahnya di Karanganyar, Jawa Tengah. Tepatnya di Kecamatan Jatiyoso. Maka berangkatlah kami menggunakan dua mobil dari Wates (kota kecil berjarak 30 km arah barat daya kota Yogyakarta) pada sekitar pukul 10.45 WIB.

Perjalanan cukup lancar, melalui kota Yogyakarta, Klaten, Kartasura, Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar. Cukup jauh memang, kami memasuki kota Karanganyar sekitar pukul 14.30. Lalu keluar dari kota Karanganyar ke arah tenggara, kami menuju lokasi rumah mertua teman kami itu. Masya Allah, sama sekali nggak ada yang nyangka kalau dari kota Karanganyar itu masih maju jauuuuuh banget, plus nggak ada yang nyangka juga kalau kondisi jalannya seperti itu! Ternyata lokasinya berada di lereng Gunung Lawu. Oh God! Jadilah kami bermobil di tengah kabut tebal, karena waktu itu sudah sekitar pukul 16.00, mendung menggelayut dan tak lama kemudian.... bressssss!!!! Hujan lebat tercurah dari langit. Jalan yang kami lalui itu hanya selebar satu mobil saja (nggak kebayang kalau ada mobil dari arah berlawanan -_-' ) sedangkan di kiri dan kanan jalan adalah jurang yang dalam (mulai bisa membayangkan....???) Beuh....cuman bisa dzikir wirid sepanjang jalan. Kabut, hujan lebat, dan jalanan sempit dipagari jurang!

Saat mobil berjuang melawan arus air yang memang cukup deras mengalir di jalan sempit beraspal itu, tiba-tiba mobil rombongan teman kami yang di depan...greg! Macet! Gosh! Itu tepat di tengah-tengah tanjakan yang curam! Nggak ada pilihan lain, bapak-bapak musti turun di tengah hujan lebat buat cari batu-batu besar untuk ngeganjel ban mobil biar nggak mlorot. Mobil dikosongkan, dan semua penumpang (termasuk aku dan kedua temenku yang perempuan) turun di tengah hujan lebat dan ngungsi di gubuk di pinggir jalan. Nah, begini nih kondisi mobil kami yang "terjebak" di tanjakan :D Perhatikan aja tuh arus airnya. (kenapa di foto jalannya tidak terlihat curam yak..? *bingung. wah, salah pengambilan sudut gambarnya nih :D)



Sekitar satu jam kemudian hujan mulai reda dan kami pun keluar dari tempat "persembunyian" kami di gubuk tepi jalan itu berjalan ke bawah ke arah rumah penduduk. Perjalanan naik tidak dilanjutkan lagi karena memang sudah mulai gelap dan kami takut kemalaman tiba di Jogja serta kondisi jalan yang memang mengkhawatirkan (ada longsoran di atas), padahal rumah mertua teman kami itu tinggal berjarak 3 km saja! Mobil pun atret ke bawah biar bisa putar balik di halaman rumah penduduk itu. Kami berteduh di sana, sholat, dan dijamu teh hangat yang memang sangat kami butuhkan saat pakaian basah kuyup dan udara dingin sekali (banyak syukur kepada Allah swt dan si empunya rumah :). Nih juga ada shot pemandangan senja hari selepas hujan di depan rumah penduduk tempat kami numpang neduh. (No wonder banyak longsor kan?!)



Akhirnya sekitar pukul 18.15 kami turun pulang. Dan sampai di rumah dengan selamat jam 23.00. Thank You Allah....bisa pulang lagi ke rumah. Pyuhh....

Read more...

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP